Sistem pembukuan tunggal adalah sistem pembukuan sederhana yang dibutuhkan oleh pemilik usaha mikro dan usaha kecil yang memiliki sumber daya terbatas. Karena pembukuan merupakan hal yang wajib bagi pemilik usaha maka model pembukuan tunggal bisa dijadikan alternatif untuk mencatat transaksi keuangannya.
Sistem pembukuan tunggal adalah pembukuan yang sederhana dan mudah dalam pengerjaannya sehingga sangat sesuai bagi pemilik usaha yang hanya memiliki pekerja administrasi yang terbatas, yang umumnya mereka melakukan pekerjaan ganda atau multitasking.
Sistem pembukuan tunggal adalah transaksi yang dicatat dalam pembukuan dengan entry tunggal. Proses pencatatan dilakukan dalam satu kali pada setiap transaksi. Setiap transaksi akan mempengaruhi kas atau uang yang ada di perusahaan.
Jadi sistem pembukuan tunggal merupakan sistem pencatatan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan atau bisnis dengan hanya menggunakan satu buku besar. Dalam sistem ini, maka seluruh transaksi keuangan seperti pemasukan dan pengeluaran dicatat dalam satu tempat.
Manfaat sistem pembukuan tunggal adalah penting bagi bisnis. Pertama-tama, dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat memantau dan mengontrol keuangan mereka secara lebih efektif.
Sebagai contoh, dengan satu akun untuk semua transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan, pekerjaan pencatatan menjadi lebih mudah dan rapi.
Sistem pembukuan tunggal memiliki dua kolom sederhana, yaitu pendapatan dan pengeluaran. Maka yang akan tercatat dalam sistem pembukuan tunggal adalah hanya daftar transaksi yang mempengaruhi kas.
Semua penerimaan kas akan dicatat sebagai kas masuk, dan pembayaran kas akan dicatat sebagai kas keluar. Sistem pembukuan ini umumnya digunakan untuk melaporkan hasil usaha. Pembukuan ini bermanfaat saat pemilik usaha ingin melacak penerimaan kas serta pembayaran tunai.
Pada awalnya, pengguna sistem pembukuan tunggal adalah institusi pemerintah yang digunakan dalam pencatatan keuangan, karena sistem ini terbilang mudah dan praktis. Namun, akhirnya sistem pembukuan ini juga dipergunakan oleh beberapa perusahaan kecil dan menengah dalam rangka efektivitas waktu dan tenaga kerja.
Sebaliknya pemerintah mulai meningkatkan sistem pembukuannya karena perlunya menampilkan informasi laporan keuangan yang lengkap agar menjadi lebih mudah dalam proses auditnya.
Selanjutnya pada institusi pemerintahan menggunakan sistem pencatatan yang lebih kompleks.
Maka sistem pembukuan tunggal hanya digunakan pada bisnis mikro, bisnis kecil atau bisnis menengah yang biasanya tidak melakukan pembelian atau penjualan dengan cara berhutang serta tidak memiliki stok produk yang banyak.
Sistem pembukuan tunggal cocok untuk bisnis kecil atau bisnis yang hanya memiliki kepemilikan tunggal seperti CV karena mempermudah pemilik saat melakukan pengecekan keuangan. Hal ini membuatnya menjadi praktis dan mudah dipergunakan.
Sistem pembukuan tunggal berbeda dengan sistem pembukuan ganda. Pada pembukuan ganda, setiap pencatatan transaksi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada kolom kredit dan kolom debit. Pembukuan ganda biasanya diterapkan dilakukan di perusahaan besar.
Pada sistem pembukuan ganda, setiap akun akan memiliki posisi normal pada kedua sisi kolomnya. Kolom debit akan dicatat saat ada kondisi aset atau terdapat peningkatan biaya, lalu kolom kredit akan diisi saat terjadi ekuitas maupun liabilitas yang mengalami peningkatan.
Bisnis besar yang membutuhkan pelaporan keuangan yang lengkap tidak cocok jika menggunakan sistem pembukuan tunggal. Dalam hal ini harus menggunakan sistem pembukuan ganda yang melakukan pencatatan transaksi sebanyak dua kali, yaitu pada kolom debit dan kredit. Karena dalam bisnis besar selain laporan pemasukan dan pengeluaran juga diperlukan laporan laba-rugi.
Selain itu bisnis besar sering terdapat transaksi hutang-piutang. Hal ini cocok dicatat pada pembukuan ganda yang memiliki detail yang lebih memadai.
Misalnya perusahaan melakukan pembelian mobil operasional maka transaksi tersebut akan dimasukkan ke dalam kolom debit sedangkan nilai pembelian mobil akan dimasukkan ke kolom kredit.
Maka pada pembukuan akan tampak aktiva bisnis yang bertambah dengan adanya mobil sebagai aset bisnis perusahaan. Sebaliknya, akan terlihat kas perusahaan berkurang untuk pembelian mobil.
Transaksi detail seperti ini tidak dapat dilakukan pada sistem pembukuan tunggal. Maka sudah jelas perbedaannya antara sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan ganda.
Pada setiap sistem tentu ada ada kelebihan dan kekurangan, begitu pula halnya pada sistem pembukuan tunggal.
Kelebihannya adalah modelnya simpel dan sangat mudah digunakan. Hanya dengan menggunakan dua kolom utama, yakni kolom pemasukan dan kolom pengeluaran, maka detail keuangan usaha bisa segera diketahui secara mudah.
Kekurangannya adalah perincian keuangan menjadi kurang lengkap sehingga sulit dalam mengontrol setiap transaksi yang telah dilakukan.
Selain itu, pemilik usaha juga sulit untuk melacak data transaksi jika terdapat kesalahan dalam pembukuan karena transaksi-transaksi yang tercatat tidak dapat dideskripsikan secara lebih detail seperti pada sistem pembukuan ganda.
Sebagai contoh, pada pembukuan tunggal tidak dapat dimasukkan pencatatan aktiva dan kewajiban. Keduanya harus dicatat secara terpisah, sehingga untuk harus menggunakan sistem pembukuan ganda.
Selanjutnya kekurangan lainnya pada sistem pembukuan tunggal adalah membuat proses audit menjadi sulit. Jadi apabila seorang auditor melakukan audit keuangan usaha menggunakan pembukuan tunggal, maka sistem pembukuan tunggal harus diubah menjadi pembukuan ganda terlebih dahulu.
Demikian penjelasan mengenai sistem pembukuan tunggal adalah apa, kelebihan dan kekurangannya serta perbedaannya dengan sistem pembukuan ganda. Anda sebagai pemilik usaha kini dapat memahami apakah usaha Anda lebih cocok menggunakan sistem pembukuan tunggal atau pembukuan ganda. Semoga bermanfaat!