Root cause analysis adalah salah satu metode yang sering digunakan saat perusahaan sedang mengalami permasalahan. Umumnya root cause analysis diterapkan oleh perusahaan yang menjalankan Lean Six Sigma untuk mencari titik awal masalah agar dapat segera ditemukan solusinya.
Root cause analysis adalah salah satu metode yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dimulai dari akar masalah. Root cause analysis akan membantu perusahaan mengetahui penyebab awal masalah tersebut.
Metode ini melakukan analisis secara mendalam yang bermanfaat untuk menganalisis risiko yang kemungkinan dapat terjadi di masa mendatang. Dengan begitu perusahaan dapat melakukan persiapan untuk mengatasi masalah tersebut di kemudian hari.
Root cause analysis adalah metode yang juga diterapkan di manufaktur, yakni untuk mengidentifikasi faktor penyebab masalah kualitas dalam operasional mereka. Metode tersebut sering dilakukan oleh insinyur pada bidang manufaktur untuk mengidentifikasi apa, bagaimana, serta mengapa sebuah permasalahan terjadi.
Teknik pemecahan masalah ini umumnya digunakan ketika berhubungan dengan “keselamatan, kesehatan, lingkungan, kualitas, keandalan, atau dampak produksi”.
Selain membantu perusahaan dalam memecahkan permasalahan, peran root cause analysis adalah mengidentifikasi ancaman serta risiko yang kemungkinan dialami oleh perusahaan. Dan berikut ini adalah beberapa manfaat lain dari root cause analysis:
1. Bermanfaat dalam manajemen risiko.
2. Mampu menganalisis efisiensi dalam proses bisnis.
3. Dapat mengidentifikasi, menganalisis, serta dapat mengurangi kesenjangan antara keadaan saat ini dan kehandalan mesin di operasional.
4. Membantu dalam menciptakan lingkungan yang mendorong terjadinya perbaikan berkelanjutan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan root cause analysis:
Salah satu tahapan root cause analysis adalah mencari tahu permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Caranya adalah dengan mengukur performa bisnis menggunakan matriks bisnis yang telah ditetapkan.
Setelah menyelesaikan identifikasi masalah, langkah selanjutnya dalam root cause analysis adalah mengumpulkan data-data relevan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan. Juga perlu mengumpulkan data dari permasalahan yang ditimbulkan selanjutnya dari permasalahan pertama tersebut.
Untuk mempermudah proses, bisa menggunakan platform data terutama pada shop-floor, antara lain manufacturing data platform. Dengan menggunakan data yang terpusat, maka akan memudahkan proses pengumpulan data.
Berikutnya adalah mengidentifikasi faktor penyebab masalah sebanyak mungkin karena root cause analysis adalah metode yang dapat mengatasi masalah secara keseluruhan. Ada beberapa teknik yang dapat dipergunakan, yaitu:
Tanyakan mengapa secara berulang kali hingga Anda berhasil menemukan jawaban yang paling tepat dari penyebab suatu masalah.
Membagi masalah secara lebih detail ke bagian-bagian kecil untuk memahami gambaran besarnya.
Menggunakan bagan yang menjelaskan semua faktor penyebab masalah untuk mengetahui titik awal masalah.
Berikutnya adalah identifikasi akar masalah dari data-data yang berhasil dikumpulkan. Pastinya perusahaan sudah dapat menemukan akar masalah setelah menganalisis data-data yang ada.
Selanjutnya, setelah mengetahui akar permasalahan perusahaan perlu mencari solusi yang tepat untuk segera menyelesaikannya.
Setelah menemukan solusi, diharapkan permasalahan tersebut tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. Untuk itu perlu menemukan solusi sebanyak mungkin dan tentukan solusi yang paling berdampak positif bagi perusahaan.
Dalam menjalankan metode root cause analysis harus menghadapi beberapa tantangan seperti berikut ini:
Tantangan pertama yang dihadapi dalam root cause analysis adalah dalam pengumpulan data-data. Karena data-data merupakan persyaratan penting dalam melakukan root cause analysis maka butuh data sebanyak mungkin.
Namun permasalahan yang sering menjadi kendala saat pengumpulan data adalah diperlukan banyak kesaksian dan wawancara berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah kejadian. Kendala inilah yang umumnya menghambat karena ada anggapan pembuangan waktu.
Solusi terbaik umumnya kalah dengan solusi mudah. Karena solusi terbaik umumnya lebih rumit sehingga manajemen akan lebih memilih solusi mudah dan cepat dalam menyelesaikan masalah. Nah memilih solusi yang mudah dan cepat memang cepat menyelesaikan masalah namun kemungkinan dapat menyebabkan permasalahan berikutnya.
Jika manajemen memilih solusi cepat dan mudah maka konsekuensinya harus bersiap untuk menghadapi permasalahan berikutnya.
Dalam menjalankan analisis ini, sering mendorong kelompok untuk berkolaborasi dan brainstorming selama proses berlangsung. Namun, pendapat dari beberapa kritikus menyatakan bahwa hal ini dapat menghambat pendekatan dan analisis kreatif.
Ketika sedang membangun tim root cause analysis, harus menyertakan anggota tim dari berbagai grup dan area fungsional untuk mendorong kolaborasi yang bermanfaat.
Perusahaan dapat mempergunakan beberapa alat, antara lain Manufacturing Data Platform untuk mengumpulkan data dari orang, proses, serta mesin secara real-time.
Hal ini memberikan kesempatan untuk melakukan root cause analysis sesudah peristiwa yang lebih kecil dan memungkinkan perbaikan lebih cepat serta lebih efisien pada proses-proses tersebut.
Selain itu, data akurat mengenai operator, mesin, dan perubahan prosedur lebih mempermudah untuk menghindari tantangan dalam root cause analysis yang telah disebutkan sebelumnya.
Dalam menjalankan bisnis di perusahaan pasti akan selalu ada permasalahan. Perusahaan harus memahami bagaimana cara menyelesaikan masalah yang tepat agar tidak mengganggu perkembangan bisnis ke depannya. Root cause analysis adalah metode yang tepat digunakan dalam proses pemecahan masalah, sekaligus menghindari terulangnya masalah tersebut di masa mendatang.