Salah satu teknik mengawetkan makanan adalah dengan cara melakukan pengasapan. Teknik ini sudah banyak dilakukan sejak lama, sehingga sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi. Salah satu produk pengawetan dengan cara diasap adalah produk ikan. Banyak hasil tangkapan nelayan, diolah dengan cara diasap agar lebih awet dan menghindari pembusukan sehingga tidak terbuang sia-sia.
Tujuan produk pengawetan dengan cara diasap salah satunya memperpanjang masa penyimpanan makanan tersebut. Dengan cara pengasapan ini, proses pertumbuhan mikroorganisme yang bisa mengakibatkan pembusukan makanan bisa dihambat bahkan dimatikan. Sehingga makanan tetap terjaga kesegarannya dalam jangka waktu yang lebih lama.
Produk pengawetan dengan cara diasap adalah salah satu metode pengawetan yang paling tua dalam sejarah makanan di dunia. Selain diasap, cara lain yang digunakan untuk mengawetkan makanan ini adalah dengan cara mengeringkan, diasinkan serta proses fermentasi. Untuk metode yang tergolong modern, ada beberapa jenis teknik yang sering dipakai. Beberapa teknik tersebut antara lain adalah pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, iradiasi serta penambahan bahan kimia.
Hingga saat ini, metode pengasapan ini masih terus dilakukan oleh para pengusaha makanan. Namun berbeda tujuannya dengan proses pengasapan di masa lalu yang hanya sekedar untuk mengawetkan makanan dan memperpanjang usia makanan. Di era modern, produk pengawetan dengan cara diasap adalah untuk memberikan cita rasa yang khas pada produk yang diasap tersebut.
Selama ini, proses pengasapan makanan yang dilakukan memiliki dua metode. Metode pertama produk pengawetan dengan cara diasap yang pertama adalah dengan cara tradisional. Dimana cara ini cenderung lebih sering digunakan. Tekniknya adalah dengan meletakkan makanan di atas bara api dalam jangka waktu tertentu.
Sementara metode kedua adalah dengan metode penggunaan asap air. Dimana metode ini dianggap lebih memberikan warna dan aroma khas pada produk yang diawetkan tersebut. Selain itu, cita rasa yang dihasilkan pun cenderung lebih khas dibanding dengan metode tradisional. Kelebihan dari metode penggunaan air untuk produk pengawetan dengan cara diasap adalah lebih mudah diterapkan. Selain itu, lebih mudah untuk mengontrol guna mendapatkan produk yang seragam.
baca juga : 10 Usaha Yang Tidak Pernah Sepi, Coba Deh Jalankan Salah Satunya
Mengapa asap bisa menyebabkan sebuah produk makanan menjadi lebih awet dan tahan lama? Hal ini karena dalam asap yang digunakan untuk proses pengasapan itu terdapat senyawa kimia seperti asam formiat, asetat, butirat, kaprilat, vanilat dan beberapa senyawa lain. Formaldehid yang ada dalam kandungan asap juga memberikan pengaruh preventif yang cukup signifikan. Sedangkan fenol, berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah pertumbuhan ransiditas oksidatif.
Yang harus diingat sebagai faktor penting yang bisa menentukan kualitas produk pengawetan dengan cara diasap adalah suhu serta lama proses pengasapan tersebut. Karena dalam proses pengasapan ini menyebabkan adanya penambahan dan penurunan fungsi serta karakter protein. Hal ini sangat ditentukan dengan proses pengolahan yang dilakukan.
Dari penelitian yang dilakukan, efek perbedaan suhu dan lama pengasapan pada produk ikan bandeng, terlihat pada kadar protein yang terkandung dalam ikan bandeng tersebut. Terlihat pada satu jam pertama dan kedua, kadar protein ikan yang diasap meningkat. Namun pada jam ketiga proses pengasapan, terlihat kadar protein ikan bandeng menurun.
Sedangkan pengasapan pada suhu 40-50 derajat celcius pada tiga jam pertama proses pengasapan menunjukkan bahwa kadar protein terjadi peningkatan. Hal ini diakibatkan adanya peningkatan kadar nitrogen sebagai komponen asam amino pada produk yang diasap tersebut. Pemanasan juga mengakibatkan struktur protein terdenaturasi serta terkoagulasi menjadi bentuk yang lebih sederhana.
baca juga : Contoh Targeting Pemasaran Dalam Sebuah Bisnis. Ini Poin-Poinnya
Meski banyak dianggap produk pengawetan dengan cara diasap adalah mampu memberikan kelebihan, namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan. Plus minus dari produk pengawetan dengan cara diasap adalah :
Kelebihan :
– Mampu memberikan cita rasa, bau dan warna yang lebih menarik dari produk yang diasap sehingga akan lebih enak saat dikonsumsi.
– Produk daging yang diawetkan dengan cara diasap cenderung lebih empuk dan mudah untuk dicerna.
– Memberikan umur produk yang lebih lama sehingga tidak mudah busuk.
– Proses pengawetan dilakukan tanpa menggunakan zat kimia yang berbahaya.
Kelemahan
– Produk pengawetan dengan cara diasap adalah produk yang harus dipersiapkan dalam jangka waktu lebih lama hingga siap untuk dikonsumsi.
– Tidak ada standarisasi dalam kualitas produk
– Menimbulkan pencemaran udara dari asap yang digunakan untuk proses pengawetan
– Tidak adanya metode untuk mempertahankan waktu optimum dan suhu pengasapan guna menghasilkan produk yang berkualitas
– Menghasilkan senyawa berbahaya. Senyawa berbahaya yang dihasilkan produk pengawetan dengan cara diasap adalah karsinogen yang bisa menyebabkan penyakit seperti kanker. Senyawa yang muncul dari proses pengasapan ini antara lain adalah fenol, nitrosamin serta benzopiren.