Bagi para pelaku usaha kecil, banyak yang menggunakan pembukuan sederhana tulis tangan. Hal ini karena nilai transaksi yang belum terlalu besar sehingga masih bisa dikelola dengan sistem manajemen sederhana. Baik itu pencatatan untuk transaksi jual beli, maupun untuk pencatatan lain seperti stok barang maupun perhitungan laba rugi.
Meski begitu, ada pula sebagian pengusaha yang menyepelekan sistem pembukuan sederhana tulis tangan ini. Transaksi yang terjadi tidak dilakukan pencatatan dan hanya mengandalkan ingatan saja. Akibatnya, usaha yang dijalankan kurang mampu berkembang dan cenderung stagnan. Padahal, dari nilai transaksi yang terjadi mungkin sudah cukup besar jumlahnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu MoU, Pengertian dan Fungsinya
Dalam sistem akuntansi, pembukuan sederhana bisa diartikan sebagai proses pengumpulan informasi serta pencatatan informasi keuangan. Dimana catatan ini berisi mengenai jumlah aset, kewajiban atau utang, kekayaan yang dimiliki, biaya yang dikeluarkan, pendapatan, pendapatan dari penjualan serta pembelian barang. Sehingga pembukuan sederhana bisa diartikan sebagai prose spencatatan informasi yang dilakukan secara sederhana dengan komponen yang simple.
Dari fungsinya, pembukuan sederhana tulis tangan ini bisa menjadi alat untuk mengendalikan biaya, informasi evaluasi, serta dasar pengembangan usaha. Namun, banyak pengusaha yang masih berskala kecil mengabaikan hal ini. Mereka beralasan ingin fokus pada pengembangan usaha dan mengabaikan pentingnya manajemen keuangan tersebut. Padahal pemikiran seperti ini tentu saja kurang tepat dalam manajemen usaha. Karena sekecil apapun sebuah usaha, akan bisa berkembang jika diawali manajemen yang tertata rapi.
Untuk membuat pembukuan sederhana tulis tangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam pembukuan sederhana ini antara lain adalah :
Merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pembukuan sederhana tulis tangan adalah mengumpulkan bukti transaksi. Bukti transaksi yang biasa digunakan antara lain kwitansi, invoice serta bukti transaksi perbankan. Semua bukti ini harus terkumpul dan lengkap. Sebab bukti-bukti ini akan menjadi sumber informasi yang valid guna dicatat pada pembukuan yang dibuat. Itulah mengapa, semua bukti transaksi keuangan ini harus disimpan dan tidak boleh hilang untuk memudahkan pencatatan.
Semua transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha harus dicatat secara jelas. Baik itu transaksi debit maupun juga transaksi kredit. Sebab, apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan akan memberikan pengaruh pada proses pembukuan sederhana tulis tangan. Karena data yang tertulis bisa jadi tidak menunjukkan hasil riil akibat kesalahan pencatatan. Mungkin secara riil usaha tersebut mengalami kerugian namun akibat kesalahan pencatatan menjadi tertulis mengalami keuntungan.
Terakhir, buatlah pembukuan sederhana tulis tangan ini pada suatu periode. Kita bisa menentukan periode tersebut, apakah akan dibuat setiap bulan, triwulan atau juga tahunan. Untuk memudahkan banyak yang membuat dalam periode bulanan guna mendapatkan informasi secepat mungkin.
Dengan membuat periode tertentu, maka kita bisa melihat perbandingan posisi keuangan setiap periodenya. Sehingga akan mempercepat dan mempermudah dalam proses analisa serta evaluasi untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang.
Baca juga: Contoh Usaha Kecil Kecilan Untuk Pemula yang Mudah Dijalankan
Setelah mengetahui manfaat dari pembuatan pembukuan sederhana tulis tangan ini, maka kita bisa melangkah ke tahap selanjutnya. Yaitu mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam proses pencatatan ini. Beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain adalah :
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam membuat pembukuan sederhana tulis tangan ini adalah mempersiapkan peralatan. Beberapa peralatan yang diperlukan antara lain lembaran kertas folio atau yang ukuran A4 berikut alat tulis dan penggaris. Penggaris dibutuhkan untuk membantu dalam pembuatan tabel. Sementara alat tulis yang dipakai sebaiknya menggunakan pensil. Tujuannya agar mudah dihapus bila terjadi kesalahan pada proses pencatatan.
Kolom-kolom dalam pembukuan sederhana tulis tangan ini dibuat untuk memudahkan mencari informasi yang dibutuhkan. Kelima kolom yang harus dibuat dalam sistem pembukuan ini antara lain kolom tanggal transaksi, keterangan transaksi, kolom uang masuk atau pendapatan, kolom pengeluaran serta kolom untuk menulis saldo yang dimiliki.
Semua pencatatan yang ditulis, harus didasari dengan bukti transaksi yang sudah disimpan dan disiapkan. Masukkan semua data berdasar bukti transaksi yang dimiliki dengan menuliskan tanggal transaksi, keterangan transaksi serta jumlah uang beserta keterangannya. Artinya, apakah transaksi tersebut menyebabkan uang masuk atau uang keluar.
Pencatatan ini harus dilakukan berurutan sesuai dengan waktu atau tanggal transaksi. Sehingga memudahkan apabila hendak mencari informasi transaksi. Kemudian, di kolom deskripsi bisa disebutkan mengenai keterangan transaksi. Tulis sesuai dengan cara transaksi yang dilakukan. Apabila tunai, maka tulis tunai dan jika hutang maka ditulis hutang.
Untuk kolom pendapatan, mencatat semua arus uang yang masuk. Baik yang bersumber dari penjualan, investor, atau piutang. Di kolom pengeluaran, ditulis semua tujuan pengeluaran seperti pembayaran gaji, biaya listrik dan lainnya. Sedangkan di kolom saldo adalah untuk menulis selisih pendapatan dan pengeluaran. Bila surplus maka dikategorikan untung dan bila minus dianggap rugi.