Open order memiliki beberapa arti tergantung dari bidang yang dimaksud. Di dunia trading, open order artinya order di pasar harus dieksekusi sebelum dibatalkan atau kedaluwarsa. Ini tetap terbuka di pasar karena belum memenuhi batasan harga yang diinginkan. Pelanggan bisa melakukan order seperti menjual atau membeli sekuritas sampai kondisi tertentu dipenuhi. Sedangkan open order dalam forex artinya sebuah instruksi yang diberikan pada broker forex untuk membeli atau menjual sebuah mata uang yang tidak dieksekusi untuk alasan tertentu.
Open order artinya memastikan bahwa tidak ada perintah yang tak terpenuhi. Seorang investor memaksakan kondisi tertentu seperti harga dan waktu. Perintah tersebut disebut open order jika salah satu kondisi merupakan harga minimum dan saham tak mencapai jumlah minimum yang diminta investor. Jadi kesepakatan tetap terbuka sampai investor yang cocok ditemukan. Transaksi tersebut akan selesai setelah pesanan dipenuhi.
Order akan dimulai karena pembelian dan penjualan sekuritas tertunda. Investor bisa melakukan pelacakan status open order dengan mengawasi pasar sekuritas lalu melakukan eksekusi.
Contoh open order yaitu limit, buy stop, dan sell stop. Open order kadang disebut juga dengan istilah backlog order. Ketika backlog order tak terisi dalam waktu lama maka akan kedaluwarsa dan dinonaktifkan. Tapi investor bisa membatalkan order sebelum dipenuhi.
Open order juga sering memiliki pilihan good ‘til canceled (GTC) yang bisa dipilih oleh investor. Investor juga bisa setiap setelah menempatkan pesanan, membatalkannya. Kebanyakan broker memiliki ketentuan yang menyebutkan jika open order tetap aktif selama beberapa bulan maka akan kedaluwarsa secara otomatis. Ini sering digunakan untuk mengukur market depth. Ini merupakan kemampuan pasar untuk menyerap market order yang relatif besar tanpa secara signifikan berdampak pada harga dan sekuritas.
Baca juga: Jualan Makanan yang Laku Setiap Hari, Apa Saja Jenisnya?
Open order artinya order yang belum terpenuhi yang harus dieksekusi saat belum menemui ketentuan sebelum dibatalkan atau expired. Agar lebih bisa memahami arti dari open order maka bisa membaca contohnya. Berikut ini contoh dari open order dalam trading.
Misalnya seorang investor ingin menjual 100 juta dengan harga 5 juta per saham. Dalam hal ini, kondisi tersebut menjadi halangan bagi pembeli sehingga menunda akuisisi. Namun dia tetap berkomitmen pada kondisi tersebut dan memutuskan transaksi terbuka selama dua bulan.
Investor tersebut kemudian berhasil menemukan pembeli saham sehari sebelum tanggal kedaluwarsa. Namun ia harus membuat konsesi harga karena pergerakan harga yang negatif. Ia memperoleh 3 juta per saham bukan 5 juta. Ia akhirnya menjual saham tersebut saham tersebut dan menyelesaikan transaksi.
Open order dapat menjadi berisiko jika tetap terbuka untuk waktu yang lama. Setelah menempatkan sebuah order, maka berada di ujung tanduk untuk harga yang dikutip. Risiko terbesar yaitu harga bisa cepat bergerak ke arah yang merugikan. Jika memiliki open order selama beberapa hari mungkin bisa lengah dengan pergerakan harga jika tak terus mengamati pasar. Ini sangat berbahaya bagi trader yang menggunakan leverage, oleh karena itu day trader menutup semua trading di penghujung hari.
Selain mengetahui istilah open order artinya apa, ada banyak istilah lain yang perlu dipelajari dalam trading. Berikut ini beberapa jenis order dalam trading.
Market order adalah order untuk segera membeli atau menjual sebuah sekuritas. Tipe order yang satu ini menjamin bahwa order akan dieksekusi tapi tidak menjamin harga eksekusi. Market order biasanya akan mengeksekusi pada atau mendekati harga bid terbaru atau harga yang diminta.
Limit order merupakan order untuk membeli atau menjual sekuritas pada harga spesifik atau lebih baik. Sebuah pembelian limit order hanya dapat dieksekusi pada harga limit atau lebih rendah, dan penjualan limit order dapat dieksekusi pada harga limit atau lebih tinggi.
Stop order merupakan order untuk membeli atau menjual sebuah saham saat harga mencapai titik tertentu yang dikenal sebagai stop price. Ketika stop price tercapai maka stop order akan menjadi market order.
Buy stop order yaitu masuk pada stop price di atas harga pasar terbaru. Investor umumnya menggunakan buy stop order untuk melindungi profit pada saham yang dijual cepat. Penjualan stop order yaitu masuk pada stop prince di bawah harga pasar terbaru. Investor menggunakan sell stop order untuk membatasi kerugian atau melindungi profit saham yang dimiliki.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Letter of Credit Artinya dan Jenisnya
Bagi yang ingin mendapatkan keuntungan dari trading maka perlu untuk mempelajari istilah-istilah di dalamnya. Termasuk open order artinya beserta contohnya juga harus dipahami terlebih dahulu. Investor atau trader pemula bisa mempelajari dari orang yang sudah berpengalaman agar lebih jelas dan terarah.
Cek artikel bisnis dan kewirausahaan lainnya di ceritausaha.com.