Marketing merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah usaha. Bisa disebut, marketing merupakan ujung tombak perusahaan yang berfungsi untuk mendatangkan penghasilan pada perusahaan. Oleh karena itu, sistem marketing harus dirancang sedemikian rupa agar mampu mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Itulah mengapa, membuat marketing planning adalah hal yang sangat penting untuk bisa meraup keuntungan sebanyak mungkin.
Tanpa disertai dengan marketing planning yang baik, maka target perusahaan dalam bidang penjualan akan sulit untuk tercapai. Sehingga, pencapaian yang diharapkan tidak akan selaras dengan harapan dan target yang sudah ditetapkan. Berbeda jika dalam proses ini dilakukan dengan disertai adanya marketing planning yang baik.
Baca Juga : Customer Satisfaction Adalah Kunci Kesuksesan Perusahaan, Mengapa?
Lalu, apa sebenarnya yang disebut dengan marketing planning tersebut? Marketing planning adalah sebuah rancangan yang dijadikan panduan secara menyeluruh untuk menggambarkan bagaimana proses pemasaran dilakukan oleh sebuah perusahaan. Marketing planning ini akan menyajikan berbagai informasi yang dianggap penting dalam proses menciptakan pembeli potensial untuk diubah menjadi konsumen yang loyal.
Dalam penyusunan marketing planning ini terdiri dari beberapa komponen. Beberapa komponen tersebut antara lain target demografi, tujuan perusahaan serta strategi pemasaran. Ketiga komponen ini harus saling mendukung agar bisa terciptakan hasil yang optimal.
Pembuatan marketing planning ini pun tidak bisa dilakukan dengan menyontek dari perusahaan lain. Sebab, setiap pengaplikasian marketing planning adalah berbeda untuk setiap perusahaan. Termasuk untuk perusahaan yang memiliki bidang bisnis yang sama sekalipun. Sehingga, penerapan marketing planning ini harus disesuaikan dengan kondisi bisnis setiap perusahaan.
Marketing planning sendiri akan menyajikan beberapa informasi, antara lain :
Dari penjabaran awal di atas beberapa ahli menyebutkan definisi mengenai marketing planning tersebut. Menurut Kurowski dan Sussman, marketing planning adalah suatu dokumen yang tersusun dari analisis mengenai situasi marketing pada saat ini yang disajikan dalam bentuk analisis peluang dan resiko. Selain itu juga berisi mengenai tujuan pemasaran, strategi pemasaran yang diteruskan dengan adanya kegiatan nyata dan juga perkiraan penghasilan dari kegiatan tersebut.
Lain halnya dengan pendapat dari Malcolm McDonald yang menyebutkan marketing planning sebagai tahapan manajemen yang menyasar pada bagian perencanaan marketing. Perencanaan ini merupakan urutan logis dan sekelompok kegiatan yang bertujuan pada proses pemasaran serta menciptakan rumusan rencana guna mencapai pada tujuan yang diharapkan.
Beberapa langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan marketing planning adalah sebagai berikut :
Pertama, lakukan penyelarasan visi dan misi perusahaan guna mengetahui sifat bisnis dan produk yang akan ditawarkan pada konsumen.
Langkah kedua dari marketing planning adalah melihat bagaimana persaingan itu terjadi. Secara umum, persaingan bisnis terbagi menjadi dua yaitu
– Persaingan Langsung
– Persaingan Tidak Langsung
Langkah ini dilakukan dengan menggunakan analisa SWOT. Kenali apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bisnis, serta apa saja yang bisa dijadikan peluang dalam menjalankan bisnis beserta ancaman yang menjadi resikonya.
Dengan mengetahi target sasaran dan rencana pemasaran, akan bisa digunakan untuk merubah kesadaran pelanggan. Setelah target pembeli ditemukan, maka lakukan pengembangan pada pasar khusus dengan melihat gambaran demografi target tersebut. Hal ini bisa membantu memudahkan dan menentukan bagaimana konsep marketing yang akan dipakai.
Baca Juga : Mengenal Bedanya Sales Dan Marketing, Jangan Salah Lagi Ya
Setiap pembelian pasti terdapat pola yang khas, sehingga bisa digunakan untuk mengarahkan konsumen pada produk yang dijual.
Pelaksanaan riset sangat penting untuk memahami bagaimana karakteristik pelanggan dan menginformasikan kepada perusahaan mengenai jenis produk apa yang belum ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Perancangan dilakukan menggunakan konsep AIDA (Awareness, Interest, Desire, Action). Konsumen mulai diajak untuk memiliki awareness sehingga mereka tertarik untuk tahu lebih banyak tentang produk. Kemudian dilakukan pendekatan persuasif agar customer membeli produk dan mereka membuat keputusan (action) dengan melakukan pembelian produk tersebut.
KPI merupakan alat ukur untuk melakukan pengawasan target dari strategi yang sudah dirancang.
Tugas marketing planning adalah selalu meningkatkan brand awareness guna menambah jangkauan pasar dari produk tersebut.
Hal ini dilakukan karena di era digital, website akan menjadi sasaran pertama yang akan dikunjungi calon konsumen untuk mendapatkan info mengenai produk yang ditawarkan.
Pemilihan saluran pemasaran disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter konsumen. Beberapa pilihan yang bisa dilakukan antara lain melalui content marketing, sosial media, email atau pameran langsung.
Strategi ini digunakan untuk menciptakan posisi perusahaan di bagian atas mesin pencari sehingga mudah ditemukan calon konsumen.
Person In Charge diperlukan untuk melakukan pengawasan sehingga semua pekerjaan bisa diselesaikan tanpa ada yang terlampaui.
Anggaran perlu dibuat agar semua rencana kegiatan bisa berjalan dengan lancar.