Lean Six Sigma adalah kombinasi dari dua metode continuous improvement yaitu Lean dan Six Sigma. Lean merupakan seperangkat prinsip, praktik, dan alat yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan customer value. Sedangkan Six Sigma merupakan pendekatan terstruktur yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas produk serta layanan dengan memfokuskan pada proses. Pendekatan tersebut bersifat komprehensif dan sudah terbukti berhasil mengubah organisasi, misalnya dalam mengurangi biaya dan membuat karyawan merasa lebih bahagia.
Manfaat Lean Six Sigma adalah membantu banyak perusahaan dalam mengubah cara mereka beroperasi dan berkompetisi secara lebih kompetitif.
Dalam pelaksanaannya, Lean Six Sigma adalah berdasarkan pada data dan fakta yang ditemukan di lapangan. Dan dalam penggunaannya di lapangan, Lean Six Sigma selalu fokus untuk mencegah terjadinya defect (barang cacat) daripada mendeteksi adanya defect dalam produksi barang atau jasa.
Salah satu jenis perusahaan yang menerapkan Lean Six Sigma adalah perusahaan manufaktur. Dalam industri manufaktur produk yang dihasilkan akan selalu konsisten sehingga bisa mengurangi resiko barang defect (barang cacat) atau part yang harus di-return.
Ahli dalam Lean Six Sigma
Selanjutnya untuk mengimplementasikan Lean Sigma di perusahaan, Anda harus mempunyai sumber daya manusia yang memadai serta pemahaman dasar mengenai konsep serta terbiasa menggunakan cara menganalisis serta pemecahan masalah.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Key Performance Indicator Karyawan
Mereka memiliki keahlian yang akan memimpin dan memberdayakan tim selama berlangsungnya proyek. Posisi para ahli dalam Lean Six Sigma adalah sebagai berikut:
Mereka adalah para pimpinan yang berada pada level atas. Mereka bertanggung jawab dalam mengatur visi yakni tujuan dari implementasi Lean Six Sigma.
Mereka harus memfasilitasi pemegang peran lain dengan cara memberi kebebasan dan dukungan sumber daya untuk mengeksplorasi ide baru sehingga bisa menciptakan perbaikan yang terus berkelanjutan.
Champions adalah jajaran manajemen tingkat atas yang dipilih oleh Executive Leaders. Champions akan bertanggungjawab terhadap implementasi Lean Six Sigma di organisasi secara keseluruhan dan juga menjadi mentor bagi para Black Belts.
Black Belts merupakan profesional dibawah Champions yang bertugas melaksanakan filosofi dan prinsip-prinsip Lean Six Sigma dengan baik, termasuk segala tool pendukung di dalamnya.
Black Belts selain berkontribusi penuh dalam penerapan Lean Six Sigma, juga bertanggung jawab pada pelaksanaan proyek.
Untuk itu, seseorang yang berada pada posisi Black Belt harus mempunyai kemampuan untuk memimpin tim, memahami tentang dinamika tim, serta mendelegasikan peran dan tanggung jawab kepada seluruh anggota tim.
Black Belt juga harus mempunyai pemahaman tentang prinsip kerja Lean Six Sigma secara mendalam dan seluruh metode Lean Six Sigma yakni DMAIC (Design-Measure-Analyze-Improve-Control).
Mereka juga harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen dan aktivitas tanpa adanya penambahan biaya serta harus mampu mengeliminasinya dengan mempergunakan cara atau tools yang efektif.
4. Green Belts
Berikutnya, yang juga disebut ahli dalam Lean Six Sigma adalah Green Belts, yaitu karyawan yang melaksanakan implementasi Lean Six Sigma bersamaan dengan tanggung jawab pekerjaaannya.
Mereka menjalankan proyek di bawah bimbingan Black Belt. Maka karyawan yang berada pada posisi Green Belts bertanggung jawab penuh untuk menganalisa masalah dan harus bisa mengatasinya.
5. Yellow Belt/White Belt
Posisi terakhir adalah Yellow Belt/White Belt. Karyawan yang berada pada posisi ini bertugas membantu Black Belts. Mereka adalah karyawan yang sudah menyelesaikan pelatihan dasar mengenai Lean Sig Sigma.
Kelima posisi inilah yang kemudian akan berpartisipasi sebagai anggota tim proyek yang bertugas meninjau perbaikan proses untuk mendukung proyek. Tim tersebut harus memiliki kemampuan untuk meninjau kualitas perusahaan yang sukses serta dapat menentukan standar yang perlu diterapkan.
Lean Six Sigma saat ini menjadi salah satu pendekatan yang paling diminati oleh berbagai organisasi/ perusahaan industri karena terbukti dapat membantu peningkatan kualitas serta dapat memberi keuntungan dalam beberapa hal berikut ini:
1. Pengambilan Keputusan Bisnis
Lean Six Sigma bermanfaat dalam pengambilan keputusan bisnis. Karena kita telah memahami bahwa Lean Six Sigma adalah metodologi dimana seluruh keputusan diambil berdasarkan data.
Tentu keputusan tersebut akan lebih efektif dibandingkan jika keputusan hanya mengandalkan asumsi atau penilaian individu saja.
Selama berlangsungnya proyek, para ahli bertugas membantu dan mengawasi jalannya proyek. Disamping itu, cara kerja yang terstruktur dengan menggunakan metode DMAIC serta tinjauan rutin melalui gate review yang dilaksanakan pada setiap akhir fase oleh para ahli akan memberikan solusi cepat. Dan hal itu dapat menghemat banyak waktu serta sumber daya.
Pada dasarnya tujuan utama dari Lean Six Sigma adalah mengurangi pemborosan. Dan tentunya segala upaya akan mengarah pada penghematan biaya dalam bisnis.
Metode dalam Lean Six Sigma
Salah satu metode yang dapat kita terapkan ketika mempelajari Lean Six Sigma adalah DMAIC:
Pertama adalah define yaitu menentukan tujuan dan hasil proyek.
Measure adalah ukuran proses untuk menentukan kinerja saat ini. Pada tahap ini, Anda akan menentukan jenis data yang akan Anda kumpulkan baik data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, selanjutnya mengolah data dengan menggunakan alat bantu statistik misalnya histogram.
Ini adalah analisis data untuk menentukan penyebab variasi, cacat, maupun kesalahan. Masalah perlu tindakan analisa hingga ke akar masalah sehingga masalah dapat diselesaikan secara tuntas.
Improve adalah proses perbaikan dengan cara menghilangkan variasi, kecacatan ataupun kesalahan. Berdasarkan pada data, Anda harus memutuskan perbaikan apa yang ingin Anda terapkan.
Dan selanjutnya Anda harus mengumpulkan data-data yang menyatakan bahwa terjadi perbedaan/kemajuan yang signifikan setelah dilakukan improvement.
Ini adalah cara mengontrol kinerja proses masa depan. Anda perlu terus memantau untuk memastikan peningkatan yang berkelanjutan.
Kompetisi dalam bisnis saat ini semakin ketat yang menuntut peningkatan kinerja perusahaan secara terus menerus. Tujuannya yakni meningkatkan pendapatan perusahaan. Berbagai metode perbaikan pun dijalankan agar dapat meningkatkan keuntungan seperti yang diharapkan.
Salah satu metode perbaikan adalah Lean Six Sigma. Keuntungan penggunaan Lean Six Sigma adalah dalam hal pengambilan keputusan, penghematan waktu dan penghematan biaya. Maka Lean Six Sigma saat menjadi salah satu pendekatan untuk peningkatan kualitas yang paling diminati oleh berbagai organisasi di beberapa industri, bahkan perusahaan kelas dunia.