Sejak beberapa tahun terakhir, khususnya manakala dunia bisnis online mulai marak digunakan, bersamaan itu mulai sering pula terdengar istilah growth hacking. Growth hacking adalah sebuah strategi marketing yang sudah banyak dikenal. Konsep ini diyakini mampu mendukung tumbuhnya sebuah bisnis startup secara lebih cepat.
Mengapa demikian? Karena adanya anggapan bahwa growth hacking adalah sebuah strategi yang paling sesuai diterapkan oleh startup yang bau saja memulai bisnis mereka. Strategi ini banyak diterapkan dan disukai, karena dalam pelaksanaannya, tidak membutuhkan banyak modal.
Disamping itu, konsep ini disukai karena meski tidak membutuhkan biaya besar namun hasil yang bisa didapatkan cukup signifikan. Dengan didukung oleh pelaksana yang memiliki kreativitas dan kemampuan menganalisa data dengan baik, growth hacking adalah sebuah andalan bagi bisnis startup yang akan berkembang dan membutuhkan pertumbuhan secara pesat.
Baca Juga : 10 Bisnis Yang Laku Setiap Hari, Labanya Menjanjikan Loh
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan growth hacking tersebut? Dan bagaimana sistem kerjanya, sehingga bisa membantu sebuah bisnis startup yang baru lahir agar bisa berkembang dengan cepat? Menurut Grow With Ward, Growth Hacking adalah sebuah bidang baru yang menciptakan kombinasi antara sistem pemasaran, data dan juga teknologi.
Strategi growth hacking ini memerlukan beberapa jenis percobaan dalam proses pelaksanaannya. Percobaan ini dilakukan beberapa kali, sampai bisa mendapatkan bukti bisa membuat jumlah pelanggan meningkat.
Untuk startup yang masih memiliki beberapa keterbatasan, seperti keterbatasan dana dan sumber daya manusianya, memanfaatkan strategi growth hacking ini sangatlah tepat. Karena strategi ini bukan hanya mampu memberikan peningkatan pada jumlah pelanggan saja. Lebih jauh, growth hacking bisa membuat brand yang diusung menjadi lebih berani berkompetisi dengan pesaing.
Bagaimana bisa sebuah startup yang baru lahir mampu bersaing dengan kompetitor lain yang sudah memiliki nama besar? Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan data yang bisa dikelola untuk melakukan analisa kompetitor melalui cara yang lebih sederhana.
Itulah mengapa, strategi yang pertama diperkenalkan oleh Sean Ellis sejak 2011 ini, mampu dengan cepat menarik perhatian para pengguna startup. Menurut Ellis, dengan menggunakan strategi ini tidak hanya mengandalkan konsep online marketing semata. Namun lebih kompleks dengan memanfaatkan pemahaman mengenai data, produk, teknologi serta marketing. Para pelaku growth hacking harus mampu mempunyai pola pikir yang khusus serta mampu berorientasi terhadap perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.
Baca Juga : Lead Generation Adalah? Penting Nih Agar Bisnis Sukses, Kenali Caranya
Dalam pelaksanaannya, growth hacking dibagi menjadi tiga bagian utama. Ketiga bagian dari growth hacking adalah content marketing, product marketing serta advertising. Lalu, bagaimana ketiganya bekerja dalam memajukan startup yang baru lahir? Begini caranya :
Strategi pertama dalam growth hacking adalah membahas mengenai content marketing. Hal ini merupakan sebuah taktik yang dianggap paling jitu dan biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Hal ini sebagaimana sudah dibahas di awal, bahwa growth hacking merupakan sebuah strategi yang tidak memerlukan anggaran besar.
Itulah mengapa dengan mengoptimalkan konsep content marketing, merupakan sebuah hal yang paling sesuai. Mengingat content merupakan daya tarik utama yang mampu menghadirkan lead dengan kualitas yang baik. Content marketing bisa dibuat dengan memanfaatkan beberapa media. Seperti misalnya pembuatan artikel untuk mengisi blog, pembuatan e-book, content di media sosial, infografik, pemasaran melalui surat elektronik sampai video.
Strategi kedua dalam growth hacking adalah dengan menggunakan teknik guna menciptakan produk yang lebih menarik. Selain itu dengan produk yang menarik, hal ini bisa menjadi sarana untuk merancang basis pengguna.
Sebagai contoh dalam konsep product marketing ini adalah dengan menciptakan sistem pendaftaran khusus untuk anggota. Misalnya diberikan kepada pelanggan yang melakukan pembelian senilai harga tertentu. Atau dengan membeli produk dalam jumlah tertentu maka akan mendapatkan pendaftaran khusus.
Selain itu, membuat penawaran program referral. Tujuannya untuk memberikan keuntungan bagi para pelanggan lama atau juga pelanggan baru. Teknik ini termasuk salah satu strategi yang cukup layak untuk dipertimbangkan dalam konsep pelaksanaan hacking growth ini.
Peran iklan dalam konsep growth hacking adalah sebagai media promosi untuk bisnis yang dijalankan. Cara ini sudah memberikan pengaruh positif yang efektif dalam proses peningkatan brand awareness. Di era digital, cara yang banyak digunakan dalam proses promosi brand yaitu dengan memanfaatkan metode PPC atau pay per click.
Semua strategi ini diwujudkan dengan menggunakan tahapan AARRR yang merupakan akronim dari acquisition, activation, retention, revenue serta referral. Secara singkat penjelasan dari AARRR dalam konsep growth hacking adalah sebagai berikut :
– Acquisition, dimana perusahaan mencari strategi guna memperkenalkan produk pada calon konsumen.
– Activation, pelanggan yang memiliki pengalaman positif ketika mengkonsumsi produk yang ditawarkan pertama kali.
– Retention, strategi untuk menjadikan pelanggan kembali membeli produk
– Revenue, strategi perusahaan monetisasi iklan
– Referral, teknik agar pelanggan mau berbagi pengalaman pada orang lain tentang produk yang mereka konsumsi.