Biaya tenaga kerja terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung ini merujuk pada tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses produksi. Contoh biaya kerja langsung misalnya biaya untuk pekerja yang merakit barang di pabrik. Perhitungan upahnya sendiri bisa berdasarkan waktu, jumlah unit produksi, dan lain-lain.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dibayarkan pada pekerja yang terlibat secara langsung dalam pembuatan produk atau layanan tertentu. Pekerjaan yang mereka lakukan perlu terkait dengan tugas tertentu atau spesifik. Untuk bisnis di bidang jasa atau layanan, maka tenaga kerja langsung merupakan pekerja yang memberi layanan langsung kepada pelanggan.
Contoh biaya tenaga kerja langsung untuk bidang manufaktur misalnya yaitu biaya untuk pekerja yang mengoperasikan mesin pabrik. Sedangkan contoh di bidang jasa misalnya gaji atau upah untuk auditor, pengacara, dan konsultan. Mereka semua langsung terkait dengan proses produksi barang maupun jasa pada pelanggannya.
Baca juga: 9 Contoh Jenis Jualan Online yang Laku Setiap Hari
Jumlah total biaya kerja langsung akan jauh lebih banyak dari upah yang dibayarkan. Ini juga termasuk pajak yang terkait dengan upah, biaya asuransi kesehatan, biaya asuransi jiwa, biaya asuransi pekerja, kontribusi pensiun, serta tunjangan lainnya.
Biaya tenaga kerja langsung ini juga sering dikaitkan dengan produk dalam penetapan biaya pekerjaan. Staf produksi misalnya perlu mencatat waktu yang mereka habiskan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan. Ini bisa menjadi tugas yang rumit jika bekerja pada produk yang berbeda. Dalam industri jasa, seperti audit, pajak, dan konsultasi, karyawan perlu melacak jam kerja jika perhitungannya berdasarkan jam kerja langsung. Ini juga dianggap sebagai biaya tenaga kerja langsung. Tapi perhitungannya bisa juga dengan cara yang lebih simpel jika produk dibuat dalam jumlah besar.
Selain biaya tenaga kerja langsung, ada juga biaya tenaga kerja tak langsung. Jenis biaya tenaga kerja ini untuk pekerja yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi atau melayani pelanggan langsung. Contoh biaya tenaga kerja tak langsung misalnya biaya karyawan di departemen keuangan, administrasi, dan sejenisnya.
Setiap menghitung biaya tenaga kerja langsung, perusahaan harus memasukkan setiap item biaya untuk mempertahankan dan mempekerjakan karyawan. Jumlah yang dikeluarkan tergantung dari seberapa efisien para pekerja memproduksi barang jadi. Biasanya perusahaan menghitung biaya tenaga kerja langsung standar untuk membandingkan dengan biaya aktual. Berikut ini cara menghitung biaya tenaga kerja langsung per unit produksi:
Tarif per jam diperoleh dengan membagi nilai tunjangan dan pajak gaji dengan jumlah jam kerja dalam periode penggajian tertentu. Misalnya pekerja yang bekerja 40 jam per minggu, mendapatkan 50 ribu per jam. Mereka juga mendapatkan tunjangan dan kompensasi lainnya total 1 juta rupiah. Jadi 1 juta dibagi 40 jam lalu ditambah 50 ribu untuk mendapatkan tarif per jam yang baru.
Jam tenaga kerja langsung adalah jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produk. Angka tersebut diperoleh dengan membagi jumlah produk jadi dengan jumlah total jam yang diperlukan untuk memproduksinya. Misalnya jika diperlukan waktu 100 jam untuk 1000 barang, maka diperlukan 1 jam untuk 10 barang, dan 0,1 jam untuk 1 unit.
Contoh biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya pekerja yang memproduksi barang misalnya rokok. Biaya kerja per unit diperoleh dengan mengalikan tarif tenaga kerja langsung per jam dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk. Jika tarif per jam misalnya 50 ribu dan dibutuhkan 0,1 jam untuk memproduksi 1 unit produk maka biaya tenaga kerja langsung per unit sama dengan 5 ribu rupiah.
Baca juga: 6 Ide Jenis Usaha Sampingan Bagi Pemula dengan Modal Minimal
Jika biaya tenaga kerja langsung aktual per unit lebih tinggi dari biaya tenaga kerja langsung standar per unit berarti perusahaan mengeluarkan lebih banyak atau satu unit produk dari yang diharapkan. Ini membuat biaya tersebut tak menguntungkan perusahaan. Jika biaya tenaga kerja langsung aktual lebih rendah daripada standarnya maka itu menguntungkan.
Contoh biaya tenaga kerja langsung bisa dilihat dari biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur. Di beberapa perusahaan sebenarnya tenaga kerja langsung tidak benar-benar ada dan harus dikategorikan sebagai tenaga kerja tak langsung. Ini karena pekerja produksi tidak akan dipulangkan meski produksinya tidak mencapai target tertentu. Biaya upah mereka dibayar dengan standar yang tetap jadi tidak berdasar unit atau jam kerja per orang.
Perusahaan-perusahaan bisa menerapkan biaya tenaga kerja langsung jika memang cocok dengan usahanya. Contoh biaya tenaga kerja langsung juga bisa dilihat dari upah yang diterima pekerja kasar seperti tukang kayu. Bagi karyawan perusahaan, kebanyakan tidak dibayar berdasarkan produksinya langsung.