cara mencari laba bersih Perhitungan laba bersih diperlukan untuk pencatatan keuangan perusahaan. Laba bersih menunjukkan keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan pajak. Cara mencari laba bersih bisa melalui perhitungan yang ada di pembukuan perusahaan. Ini juga bisa dihitung dengan mengurangi laba kotor dengan beban usaha. Jadi perusahaan sebelumnya harus mengetahui berapa laba kotornya serta apa saja beban operasional dan beban non operasional perusahaan.
Laba bersih merupakan sejumlah uang yang dimiliki perusahaan setelah semua biaya dibayarkan. Ini merupakan uang yang tersisa setelah semua pajak dan biaya dikeluarkan. Laba bersih menjadi sumber kompensasi untuk para pemilik perusahaan. Jika perusahaan tidak dapat memperoleh profit yang cukup untuk para pemiliknya maka nilai sahamnya akan turun. Jika perusahaan sehat dan berkembang dengan profit yang meningkat maka hasilnya ada nilai saham yang lebih tinggi.
Pada perusahaan besar yang go public, shareholder dapat melihat laba bersih ketikan perusahaan mempublikasikan laporan laba rugi setiap kuartal keuangan. Perhitungan laba bersih adalah yang penting karena merupakan sumber kompensasi bagi para pemilik bisnis.
Cara mencari laba bersih sendiri yaitu mengurangi laba kotor dengan biaya operasional maupun biaya non operasional. Perubahan laba bersih sendiri terus diperiksa. Perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan laba bersihnya misalnya dengan meningkatkan pendapatan atau memangkas biaya.
Bagaimana jika laba bersih perusahaan rendah? Laba yang rendah berarti menunjukkan ada masalah dalam perusahaan tersebut. Ini bisa jadi karena penurunan penjualan atau manajemen pengeluaran yang di bawah standar. Perusahaan perlu untuk menemukan strategi manajemen yang tepat sehingga mendapatkan laba yang tinggi.
Selain laba bersih, ada juga istilah lain seperti laba kotor dan BEP. Laba kotor merupakan jumlah penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Cara mencari laba bersih bisa didapatkan setelah mengetahui laba kotornya tersebut. Sedangkan BEP merupakan Break Even Point yaitu ketika jumlah pendapatan sama dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Baca juga: Begini Cara Membuka Usaha Makanan Ringan Serba 1000!
Laba bersih sebenarnya akan terlihat dalam laporan laba rugi. Jadi ini bisa dihitung langsung saat melakukan pembukuan untuk periode tertentu. Jika ingin menghitungnya secara mandiri di luar pembukuan maka bisa menggunakan formula berikut.
Laba bersih= Laba Kotor – Beban Usaha
Jadi komponen perhitungan untuk laba bersih tersebut yaitu Laba Kotor dan Beban Usaha. Berikut penjelasan untuk masing-masing komponen tersebut.
Laba kotor merupakan laba penjualan barang sebelum dikurangi dengan biaya-biaya. Laba kotor ini didapatkan dari penjualan bersih dikurangi HPP(Harga Pokok Penjualan). Penjualan bersih merupakan jumlah hasil penjualan yang didapatkan setelah dikurangi biaya yang terkait dengan aktivitas penjualan seperti biaya distribusi dan retur penjualan. Sedangkan HPP merupakan biaya yang untuk barang hasil produksi yang dijual pada konsumen. HPP bisa didapat dari persediaan awal ditambah pembelian bersih dan dikurangi persediaan akhir.
Cara mencari laba bersih salah satunya perlu mengetahui beban usaha. Beban usaha merupakan jumlah dari beban operasional ditambah dengan beban non operasional. Berikut penjelasannya.
Laba bersih sendiri bisa dilihat dalam Laporan Laba Rugi. Perusahaan tidak menghitungnya sendiri, jadi ada dalam pembukuan perusahaan tersebut. Pencatatan pembukuan perlu dilakukan secara rutin sehingga semua biaya dapat tercatat dengan baik.
Baca juga: Soft Selling Adalah Menjual Tanpa Menekan, Bagaimana Caranya?
Pada Laporan Laba Rugi terdapat informasi yang lengkap terkait pengeluaran, pendapatan, serta laba yang didapatkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Komponen Laporan Laba Rugi yaitu Pendapatan, Beban, dan Pajak. Pada Laporan Laba Rugi tersebut nanti hasil akhirnya adalah Laba Bersih dari perusahaan pada periode tertentu.
Jadi cara mencari laba bersih bisa langsung dilihat pada Laporan Laba Rugi perusahaan tersebut. Baik perusahaan kecil maupun besar perlu memiliki sistem pembukuan yang baik. Adanya pembukuan bisa membantu pemilik usaha dalam melihat perkembangan bisnis.
Melalui Laporan Laba Rugi, bisa dilihat apakah perusahaan mendapatkan laba bersih atau malah kerugian. Jika laba bersih menurun atau malah rugi maka perlu ada perbaikan dalam bisnis tersebut sehingga bisa kembali meningkat.